PTN dan PTS di Kaltim Keluhkan Kekurangan Dosen

15-12-2017 / KOMISI X
Wakil Ketua Komisi X DPR Abdul Fikri Faqih. Foto: Singgih/jk

 
 
 
 
 
Wakil Ketua Komisi X DPR RI menilai bahwa permasalahan sarana san prasarana serta kekurangan tenaga pengajar di PTN dan PTS hampir terjadi di semua daerah, dan ini harus menjadi perhatian yang seriua oleh pemerintah. Minimnya sarana prasana dan fasilitas pendidikan tentu akan mempengaruhi kualitas mutu pendidikannya.
 
 
"PTN dan PTS di Kalimantan Timur juga mengeluhkan sarana prasananya minim, kekurangan dosen seperti daerah lainnya," ungkap Fikri, Rabu (13/12/2017).
 
 
Selain itu, Fikri juga beranggapan pemerintah perlu mempertimbangkan untuk mencabut moratorium pengangkatan dosen menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Sebab permasalahan kekurangan dosen tersebut, dinilai akan menghambat upaya pencerdasan anak bangsa.
 
 
Fikri juga sampaikan bahwa walaupun monatorium salah satu solusi namun itu sangat sulit karena akan melibatkan lintas kementerian dan tentunya itu sangat sulit untuk segera direalisasikan karena menyangkut anggaran.
 
 
Namun Fikri juga menyampaikan solusi, seharusnya pemerintah daerah diberi kewenangan mengangkat tenaga pengajar baik honorer maupun ptt, sehingga kekurangan itu bisa tertutupi. "Padahal kan sudah tertera dengan jelas amanat undang-undang untuk mencerdaskan anak bangsa," ungkapnya.
 
 
Fikri berharap semua regulasi harus dikaji dengan baik, jangan sampai regulasi itu justru menghambat sebuah kemajuan. Peemasalahan-permasalahan terkait regulasi itulah yang banyak kita temukan di daerah.
 
 
"Saat ini pendidikan di Indonesia juga belum memiliki format pendidikan atau grand design pendidikan secara khusus dan jelas. Maksudnya, peraturan yang ada saat ini belum secara khusus menjelaskan arah pendidikan Indonesia itu berorientasi pada akademisi, profesi atau bahkan vokasi," ujar Fikri.
 
 
Oleh karena itu, Fikri mendorong agar pemerintah, pemerhati pendidikan dan semua institusi terkait untuk bersama membahas tentang grand design pendidikan tersebut. Sehingga, prospek pendidikan Indonesia ke depan semakin terarah. 
 
 
Politisi PKS ini juga sampaikan bahwa pada tahun 2018 akan banyak tenaga pengajar yang pensiun, maka pemerintah harus segera memikirkan soluai untuk mengisi kekosongan itu. (skr,mp)
 
 
 
BERITA TERKAIT
Furtasan: Perlu Redesain Sekolah Rakyat agar Lebih Tepat Sasaran
20-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi X DPR RI menyoroti pelaksanaan program Sekolah Rakyat yang menjadi salah satu prioritas Presiden Prabowo...
Fikri Faqih Terima Aspirasi Forum Guru Honorer dan PPPK di Jateng, Berharap Solusi Atas Persoalan Kepegawaian
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keresahan tengah dirasakan ratusan guru honorer dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Jawa Tengah. Persoalan...
Once Mekel Apresiasi Terbitnya Permenkum Royalti, Fondasi Hukum Pertunjukan dan Musisi Nasional
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI, Elfonda Mekel, menyampaikan apresiasi atas terbitnya beleid Peraturan Menteri Hukum (Permenkum) Nomor...
Pidato Presiden Tempatkan Pendidikan, Kesehatan, dan Keadilan Sosial Fondasi Utama Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia,...